“Kami bersama Dinkes Mataram juga akan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, kami akan melakukan pembinaan mental spiritual kepada yang bersangkutan dan keluarga,” katanya.
Potret kemiskinan NTB
Motif ekonomi jadi salah satu yang diduga melatari kakak kandung korban melakukan perbuatan bejat menjual adiknya sendiri kepada pria hidung belang.
Kemiskinan memang jadi salah satu persoalan struktural yang melekat di NTB. Provinsi ini bahkan sempat masuk dalam daftar 10 besar provinsi termiskin di Indonesia.
Pada 2023, NTB menempati peringkat 8 provinsi termiskin, namun berhasil keluar pada September 2024.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 709,01 ribu orang, berkurang 42,22 ribu orang dibandingkan Maret 2023 dan berkurang 35,68 ribu orang dibandingkan September 2022.
Sementara jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 658,60 ribu orang, menurun 50,41 ribu orang dibandingkan Maret 2024 dan menurun 92,63 ribu orangdibandingkan Maret 2023.
Kepala BPS NTB Wahyudin menjelaskan bahwa berdasarkan wilayah tempat tinggal, jumlah penduduk miskin di perkotaan selama Maret-September 2024 turun sebesar 29,8 ribu orang. Sementara itu, di pedesaan terjadi penurunan sebanyak 20,6 ribu orang. Meskipun terjadi penurunan, akan tetapi masyarakat di pedesaan masih mendominasi angka kemiskinan.
“Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 12,86 persen menjadi 11,64 persen. Sementara itu, di pedesaan turun dari 12,95 persen menjadi 12,21 persen,” jelas Wahyudin di kantornya, dikutip DetikBali, Rabu (15/1).