Thoyib sangat terharu ketika berada di Padang Arafah. Ia melihat langsung jutaan manusia berkumpul bermunajat dan merapal doa-doa di tengah cuaca panas.

“Saya ndak bisa berkata-kata lagi mas, pokoknya hanyut dalam keharuan dan kebersamaan. Semoga saya bisa kembali lagi ke tanah suci bersama keluarga,” ujarnya.

Seluruh jemaah haji sudah menyelesaikan rangkaian ibadah haji 2025. Setelah wukuf di Arafah, jemaah haji mulai bergerak ke Muzdalifah untuk mabit atau bermalam.

Para jemaah akan bermalam di Muzdalifah dan Mina pada 10 zulhijjah sampai 13 zulhijjah di setiap musim haji.

Mabit di Muzdalifah menjadi tahapan penting sebelum menuju Mina untuk melontar jumrah. Melempar Jumrah adalah bagian dari syarat wajib haji bagi para jemaah mulai tanggal 10 sampai 13 Zulhijjah.

Terjadi sejumlah masalah dalam perjalanan dari Muzdalifah ke Mina. Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan penyebab masalah pergerakan jemaah haji dari Muzdalifah ke Mina di Arab Saudi, yang sempat diwarnai keterlambatan proses evakuasi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan penyebab pertama adalah jadwal bus yang tidak konsisten karena ada ribuan bus yang dioperasionalkan dan antrean yang panjang. Sebab, setelah pukul 00.00 Waktu Arab Saudi (WAS), jadwal keberangkatan bus yang direncanakan terkendala di lapangan.

“Kondisi tersebut menyebabkan jemaah merasa khawatir,” ujar Hilman di Makkah, seperti dilansir Antara, Sabtu (7/6).

(fra/moh/fra)