Jakarta — Ada rasa lega, gembira dan sedih usai menjalani rangkaian ibadah Haji di Makkah, Arab Saudi. Lega karena semuanya berjalan lancar, sedih karena beberapa jemaah haji harus kembali ke Tanah Air.
Banyak jemaah haji yang sudah lebih tiga minggu berada di Tanah Suci untuk menjalani rangkaian ibadah haji dengan suhu udara yang panas.
Robingan (73 tahun) jemaah haji asal Magetan tergabung dalam kloter 51 Embarkasi Surabaya. Robingan seorang petani. Ia dan istri akhirnya bisa berangkat haji setelah penantian selama 13 tahun.
“Alhamdulillah sangat menyenangkan, bisa menjalani rangkaian ibadah haji dengan lancar, di luar bayangan sebelum berangkat lihat berita dan sepertinya berat, penuh manusia, panas yang esktrem,” katanya ketika berbincang degan di Makkah, Senin (9/6).
Robingan bersyukur bisa menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Meski terpapar panas ekstrem, ia dan istrinya bisa melaluinya.
“Saya jalani dengan ikhlas apapun yang terjadi. Alhamdulillah pelayanan yang kami terima bagus, makanan minuman tidak kurang, layanan kesehatan 24 jam. Hanya saja saya dan istri sudah lansia masalah kaki pegal dan kecapekan saja. Saya akan merindukan Arafah Muzdalifah dan Mina, karena tempat ini sangat berarti buat saya,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Thoyib Hadi Sucipto (50). Thoyib dan istri mendaftar haji pada tahun 2013. Ia bersyukur mendapat kesempatan untuk berangkat haji tahun ini.
“Alhamdulillah banget sudah selesai tawaf ifadah dan sa’i tadi pagi, rasa haru air mata terus menetes saat berada di depan Kakbah, lebih lagi saat wukuf di Arafah,” katanya.