“Kemitraan berkualitas antara usaha besar dan UMKM menjadi peluang strategi bagi UMKM dan ponpes di Jatim untuk menjadi bagian rantai pasok industri berskala nasional dan global,” kata dia.
Sebagai informasi, Jelajah UMKM dan Ponpes ini memberangkatkan tim media dan Bank indonesia ke empat tujuan.
Lokasi pertama adalah Kelompok Tani Sumber Makmur Klaster Padi di Lamongan. Kedua, rombongan mengunjungi Ponpes Al Amin di Sumenep yang mengembangkan pemberdayaan usaha pesantren melalui ayam ras petelur.
Tujuan ketiga komoditas bawang merah di Kabupaten Probolinggo yang dikelola kelompok tani Harapan Jaya 1. Terakhir, klaster cabai di Kabupaten Kediri yang dikelola Gabungan kelompok tani Aneka Makmur Berdikari.
Melalui Jelajah UMKM dan Ponpes, Bank Indonesia berharap dapat memperkuat ketahanan pangan daerah serta membangun sinergi yang berkelanjutan antar pemangku kepentingan dalam pengendalian inflasi.
Berdasarkan data Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan Jawa Timur memiliki 9,78 juta unit UMKM. Sementara itu, jumlah pondok pesantren mencapai 6.745 dengan total santri 992 ribu orang.
Angka ini menunjukkan potensi besar sektor UMKM dan pondok pesantren dalam mendukung perekonomian daerah.