Jalan nasional Sepanjang jalur lintas sarolangun, muara tembesi hingga tempino rusak akibat angkutan batu bara bahakan sudah menghilangkan setidaknya 120 nyawa akibat laka lantas dengan truk batu bara. Tidak hanya itu, aliran sungai batang hari terdapat 7 kali kecelakaan tongkang batu bara menambarak tiang jembatan.

Sementara rezim Prabowo sekarang ini semakin beringas dan terkesan membabi buta mendukung proyek-proyek batubara, Hilirasi batubara dalam bentuk gas, dukungan terhadap ekploitasi nikel sebagai media pengganti minyak bumi, dan Danantara yang juga berpotensi mendukung gasifikasi batu bara serta industri-industri turunannya adalah bentuk nyata bahwa rezim ini tidak berniat untuk menjadikan Indonesia sebagai contoh baik transisi energi dunia.

Pembiayaan eksploitasi pada sumber daya alam seperti hilirisasi batubara merupakan kebijakan yang kontra produktif dengan agenda transisi energi yang sedang dilakukan negara Indonesia.

Ali Akbar ‘Konsolidator Sumatera Terang untuk Energi Bersih (STuEB), yang juga sebagai Ketua Kanopi Hijau Indonesia mengungkapkan, “Belum ada pergerakan yang signifikan dari negara untuk menjalankan agenda transisi energi. Yang muncul adalah strategi akal-akalan seperti co-firing, gasifikasi batubara dan biomas, yang semuanya bertujuan untuk melanggengkan batubara sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik di Sumatera”.

Kemudian, Hardi Yuda selaku Direktur Lembaga Tiga Beradik (LTB) Jambi, menambahkan, bahwa kondisi Provinsi Jambi sangat mengkhawatirkan, buruknya situasi pengelolaan hulu – hilir batu bara di provinisi jambi merupakan kejahatan lingkungan.