Meskipun demikian, mewujudkan visi ini tidaklah mudah. Salah satu hambatan utama adalah kesenjangan infrastruktur digital di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil yang masih kesulitan mengakses internet berkualitas. Selain itu, tantangan dalam hal regulasi dan dukungan finansial bagi startup lokal sering kali menghambat inovasi anak bangsa. Banyak pemuda yang memiliki ide brilian tetapi tidak mendapatkan akses pendanaan atau bimbingan yang cukup untuk mewujudkan gagasannya.
Kurangnya dukungan dari pemerintah juga menjadi penghambat besar dalam transformasi digital. Banyak kebijakan yang belum secara maksimal mendorong inovasi teknologi, terutama bagi startup lokal yang masih kesulitan mendapatkan insentif dan pendanaan. Selain itu, birokrasi yang berbelit serta lambatnya implementasi kebijakan digital sering kali menghambat pertumbuhan ekosistem teknologi di Indonesia. Beberapa inisiatif pemerintah, seperti pengembangan ekosistem startup dan digitalisasi UMKM, memang sudah berjalan, tetapi masih belum cukup efektif untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri teknologi global.
Selain itu, faktor budaya juga menjadi tantangan tersendiri. Masyarakat Indonesia masih cenderung lebih nyaman menjadi pengguna dibandingkan pencipta teknologi. Kurangnya minat dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) serta minimnya investasi dalam riset dan pengembangan juga turut menghambat perkembangan ekosistem digital di dalam negeri. Tanpa adanya dorongan kuat dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi, maka peluang Indonesia untuk bersaing di tingkat global akan semakin sulit.