Menyambung orasi politik dari Rafi’i sejumlah perwakilan dari organisasi kepemudaan lainnnya seperti Gusdurian Jambi, PMII Jambi, Cahaya Limo Pusako, GMNI dan LSMM juga turut menyampaikan orasi politik. Disela-selanya juga terdapat pembacaan puisi dengan topik Kemerdekaan dalam Keberagaman.

Salah satunya Ketua GMKI Jambi Arianto Manurung, dalam orasinya Arianto banyak menyinggung soal produk hukum Indonesia pasca kemerdekaan. Dia menilai bahwa tak sedikit produk hukum yang kini hanya semacam angin surga bagi masyarakat apalagi bagi kelompok keagamaan minoritas di berbagai daerah.

“Kebebasan beragama, beribadah sudah dijamin. Tapi apakah kita semua sudah menikmati itu? Ini masih menjadi mimpi di berbagai daerah,” ujarnya.

Terakhir pagelaran acara Panggung Rakyat bertajuk Refleksi Keberagaman Ditengah Keberagaman ditutup dengan pembacaan orasi politik dan puisi oleh Pendeta HKI Alam Barajo Adventus Nadapdap.

Pendeta Adventus banyak menyoroti soal konflik sosial di wilayah Provinsi Jambi, persoalaan gereja yang dipimpinnya yang telah disegel selama 5 tahun pun turut dia ceritakan.

Dengan semua konflik yang tengah terjadi dan sedang berlangsung. Dia pun mengajak generasi muda dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama menjaga dan memupuk nilai-nilai persatuan dan persaudaraan ditengah-tengah 78 tahun Indonesia pasca merdeka. Karena perbedaan adalah keniscayaan. Namun ia juga merupakan kekuatan sebagai bangsa yang besar.

“Saya melihat ada banyak persoalan, konflik di wilayah Provinsi kita ini. Oleh karena itu mari kita bersama-sama saling menjaga persatuan, memupuk nilai-nilai toleransi demi Indonesia Terus Melaju Untuk Indonesia Maju, Merdeka!” ujarnya.