Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) berencana untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) guna mempermudah proses klasifikasi usaha dalam Sensus Ekonomi 2026 yang akan datang.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa teknologi AI akan digunakan dalam sistem survei digital BPS, yaitu CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing), untuk memasukkan kode klasifikasi usaha secara otomatis.
CAPI adalah aplikasi digital yang dirancang untuk mempermudah pengumpulan data survei dan sensus secara lebih efisien. Salah satu komponen utama dalam aplikasi ini adalah sistem Flexible Authentic Survey in Harmony (FASIH).
“Dengan memanfaatkan teknologi Gen AI, para pencacah akan lebih mudah menentukan kategori usaha dalam Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KPLI),” ungkap Amalia dalam konferensi pers mengenai Rilis KBLI 2025 yang berlangsung di Kantor BPS, Jakarta Pusat, pada Jumat, 19 Desember 2025.
Amalia juga menekankan bahwa tujuan utama penggunaan AI adalah untuk mengurangi ketidaksesuaian dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLBI) 2025.
“Teknologi Gen AI ini akan meminimalkan potensi error atau ketidaksesuaian antara klasifikasi KBLI yang tercatat dengan kondisi yang ada di lapangan,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, BPS juga mengumumkan peluncuran resmi KBLI 2025, yang diatur dalam Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2025. KBLI ini berlaku mulai 18 Desember 2025 dan akan menjadi acuan dalam mengelompokkan berbagai aktivitas ekonomi berdasarkan kesamaan karakteristik kegiatan.
Amalia menyampaikan bahwa KBLI 2025 merupakan pembaruan dari KBLI 2020 yang terus disempurnakan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan zaman. Pembaruan ini dilakukan setiap lima tahun sekali untuk memastikan klasifikasi ini tetap relevan dan dapat menanggapi dinamika sektor ekonomi dengan cepat.
Selain itu, penyusunan KBLI 2025 juga mengacu pada rekomendasi dari International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC) Revisi 5 yang diterbitkan oleh Komisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSC).

