Jakarta – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), baru-baru ini mengumumkan rencana pembangunan moda transportasi baru yang dinamakan Kilat Pajajaran, sebuah kereta api yang disebut-sebut bisa memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya menjadi sekitar satu setengah jam. Proyek ini menggandeng PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai mitra pembangunan.
Menurut keterangan yang disampaikan Dedi Mulyadi di Bandung pada Rabu (26/11), kereta Kilat Pajajaran akan menawarkan layanan yang menghubungkan Jakarta dan Bandung dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan transportasi saat ini. Bahkan, proyek ini juga direncanakan untuk diperluas hingga Garut, Tasikmalaya, dan Banjar, dengan waktu tempuh yang diperkirakan sekitar dua jam.
Kapan Kereta Kilat Pajajaran Mulai Beroperasi?
Meskipun antusiasme terhadap proyek ini cukup besar, Gubernur Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa kajian untuk pembangunan Kilat Pajajaran akan dimulai pada tahun 2026, dengan pembangunan infrastruktur dijadwalkan mulai pada tahun 2027. Proyek ini ditargetkan akan selesai pada 2030, dan diharapkan dapat mempercepat konektivitas antar kota di Jawa Barat.
Gubernur Dedi Mulyadi juga menyebutkan bahwa pembangunan proyek ini akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat. Anggaran sebesar Rp2 triliun per tahun akan digelontorkan selama masa pembangunan yang diperkirakan berlangsung selama empat tahun.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa proyek pembangunan prasarana kereta api ini merupakan langkah penting untuk mengembalikan peradaban transportasi terbaik di Jawa Barat, yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan adanya Kilat Pajajaran, masyarakat akan lebih mudah menjangkau berbagai wilayah tanpa merusak jaringan transportasi darat yang ada.

