Jakarta — Bencana tanah longsor melanda Desa Situkung, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu (15/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Peristiwa ini menyebabkan satu orang tewas dan 480 warga terpaksa mengungsi.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Banjarnegara, korban tewas merupakan seorang pria bernama Klewih, berusia 40 tahun. Ia ditemukan sekitar satu kilometer dari titik longsor.

Sementara itu, dua warga lainnya masih dalam proses evakuasi oleh tim gabungan. Dua warga lain dilaporkan mengalami luka-luka dan telah dirujuk ke RSUD BNA serta Puskesmas Pandanarum.

Secara keseluruhan, terdapat 180 KK atau 480 jiwa yang kini mengungsi ke Kantor Kecamatan Pandanarum.

Longsor dipicu hujan lebat yang mengguyur Desa Situkung sehingga menyebabkan tebing runtuh dan menimpa area perkebunan serta persawahan warga. Kejadian ini berlangsung pada masa Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor, Angin Kencang, Cuaca Ekstrem, dan Banjir sesuai Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 300.2/871/TAHUN 2025 yang berlaku sejak 28 Oktober 2025 hingga 31 Mei 2026.

Sekitar 20 rumah terdampak, termasuk lahan persawahan dan perkebunan warga. Pendataan masih dilakukan untuk memastikan cakupan kerusakan di wilayah tersebut.

BPBD Banjarnegara telah mendirikan pos lapangan, dapur umum, dan tenda pengungsian di area Kantor Kecamatan Pandanarum untuk memenuhi kebutuhan para warga terdampak.

“BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, menjauhi area lereng serta titik rawan, dan mengikuti instruksi BPBD maupun aparat setempat. Warga terdampak diminta tetap berada di lokasi pengungsian sampai kondisi dinyatakan aman,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam siaran resmi, Minggu (16/11).