Jakarta — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan bahwa proyek pembenahan Jalan HR Rasuna Said di Jakarta Selatan akan dimulai pada tahun 2026.

Rencana tersebut mencakup pembongkaran tiang-tiang monorel yang terbengkalai, perbaikan jalur pedestrian, hingga pelebaran jalan untuk meningkatkan estetika dan mengurai kemacetan di kawasan tersebut.

Pramono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait rencana pembersihan tiang-tiang monorel yang mangkrak selama lebih dari dua dekade.

“Berkaitan dengan monorel yang ada di Rasuna Said yang sudah hampir 21 tahun tidak terselesaikan. Saya terus terang gatal — berkeinginan banget untuk menyelesaikan itu,” ujar Pramono di Jakarta Selatan, Kamis (16/10).

Ia menambahkan, konsultasi juga dilakukan dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Agung untuk memastikan langkah hukum pembongkaran tiang-tiang tersebut sesuai prosedur.

“Kami berkonsultasi dengan Kejaksaan Tinggi Jakarta dan KPK, dan alhamdulillah kami mendapatkan nasihat hukum untuk bisa menjalankan rencana itu,” imbuhnya.

Pramono menegaskan, pembenahan Rasuna Said bukan hanya soal fungsi, tetapi juga tampilan arsitektur dan tata ruang kota. Ia ingin kawasan tersebut menjadi koridor modern yang sejajar dengan Jalan Sudirman-Thamrin.

“Sentuhan arsitektur juga harus ada. Jika dibuat indah, rapi, tiang-tiang monorel dibersihkan, jalan diperlebar, dan pedestrian diperbaiki, saya yakin Jalan Rasuna Said bisa menjadi ikon baru yang tidak kalah dengan Sudirman-Thamrin sekaligus mengatasi kemacetan,” jelasnya.

Selain itu, Pramono juga menyinggung rencana pemanfaatan lahan eks Rumah Sakit Sumber Waras yang sebelumnya sempat bermasalah. Ia berencana membangun rumah sakit tipe A di lokasi tersebut.

“Alhamdulillah, sudah mendapatkan green light dari KPK untuk bisa ditindaklanjuti. Saya ingin Rumah Sakit Sumber Waras menjadi rumah sakit kelas A,” pungkasnya.