Jakarta — Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa Israel meminta bantuannya untuk menghentikan perang dengan Iran.

Rusia diketahui menjalin hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut. Putin menyebut bahwa pimpinan Israel meminta dirinya menyampaikan pesan kepada Iran bahwa Tel Aviv tidak berminat memperluas konflik yang tengah berlangsung.

“Kami terus menjaga hubungan saling percaya dengan Israel dan menerima sinyal dari pimpinan Israel yang meminta kami menyampaikan kepada teman-teman Iran bahwa Israel berkomitmen untuk penyelesaian lebih lanjut dan tidak tertarik pada konfrontasi apa pun,” ujar Putin saat berkunjung ke Tajikistan, Kamis (9/10), dikutip dari Middle East Monitor.

Trump Klaim Serangan Israel dan AS Langkah Menuju Gencatan Senjata

Berbeda dengan Putin, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menilai bahwa serangan Israel dan AS terhadap Iran justru merupakan langkah penting menuju gencatan senjata di Gaza.

Trump juga mengklaim bahwa Iran telah menunjukkan niat baik untuk berdamai dan telah menginformasikan hal tersebut kepada Washington.

“Kami menghargai itu, dan kami akan bekerja sama dengan Iran. Kami juga ingin melihat mereka membangun kembali negara mereka, tetapi mereka tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Trump pada Rabu (8/10).

Latar Belakang Konflik Israel–Iran

Pada Juni lalu, Amerika Serikat dilaporkan membantu Israel dalam Perang 12 Hari dengan menggempur sejumlah fasilitas nuklir di Teheran.

Konflik antara Israel dan Iran disebut telah melemahkan sistem pertahanan udara Iran. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa serangan dilakukan untuk melucuti kekuatan senjata Iran, termasuk kemampuan nuklirnya.

Sejak Israel melancarkan agresi ke Palestina, hubungan kedua negara semakin tegang. Israel dan Iran kerap saling meluncurkan rudal yang menyasar fasilitas penting seperti pangkalan militer, bandara, hingga gedung pemerintahan.