Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan membagikan perangkat interactive flat panel (IFP) atau smart board ke sekolah-sekolah di Indonesia guna mendukung proses belajar mengajar, termasuk pembelajaran jarak jauh.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, menjelaskan bahwa program distribusi IFP ini bukan sekadar mengikuti tren teknologi, tetapi hadir sebagai respons atas berbagai tantangan pendidikan, seperti rendahnya capaian literasi hingga learning loss akibat pandemi.

“Digitalisasi pembelajaran menjadi upaya percepatan agar anak-anak Indonesia bisa mengejar ketertinggalan sekaligus terbiasa dengan keterampilan abad 21,” kata Gogot dalam tayangan SINIAR: Digitalisasi Pembelajaran, Senin (15/9), dikutip dari Antara.

Gogot menambahkan, dasar hukum penguatan program digitalisasi pembelajaran tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, yang menekankan revitalisasi satuan pendidikan, pembangunan sekolah unggul, serta penerapan teknologi dalam pembelajaran.

Sebagai implementasi, setiap sekolah ditargetkan memperoleh smart board untuk menunjang aktivitas belajar. Distribusi tahap pertama dimulai di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, lalu dilanjutkan ke daerah lain secara bertahap.

IFP vs Smart TV

Berbeda dengan smart TV yang hanya menampilkan informasi satu arah, interactive flat panel dirancang untuk kolaborasi antara guru dan siswa melalui layar sentuh.

Menurut penjelasan dari ViewSonic, perangkat IFP merupakan layar sentuh berukuran besar yang menggantikan proyektor lama dengan kualitas tampilan lebih baik, konektivitas lebih luas, dan dukungan perangkat lunak bawaan.

Selain sebagai media output visual, perangkat ini juga berfungsi sebagai input seperti papan tulis digital. Umumnya, IFP dilengkapi kamera dan mikrofon untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, serta dapat terhubung dengan berbagai aplikasi pendidikan.

Sebagai contoh, IFP dari Hisense sudah terintegrasi dengan Google Education, sehingga guru dapat langsung mengakses aplikasi seperti Google Classroom, Google Chrome, Gmail, Google Drive, dan Google Docs. Fitur ini mempermudah pengelolaan kelas dan tugas sehari-hari.

Sementara itu, smart TV hanya berfungsi sebagai perangkat audio-visual dan membutuhkan tambahan alat seperti kamera atau mikrofon jika ingin digunakan sebagai media interaktif.