JAKARTA — Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada kuartal II 2025, yaitu sebesar 5,12% secara tahunan (yoy), meningkat dari 4,87% yoy pada kuartal I 2025. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh lonjakan konsumsi rumah tangga serta percepatan investasi.

Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,0% yoy, didorong oleh momentum libur sekolah dan Idul Adha. Sektor transportasi serta restoran dan hotel menjadi penyumbang terbesar, dengan pertumbuhan masing-masing 6,5% dan 6,8% yoy, naik dari 6,2% dan 6,1% yoy pada kuartal sebelumnya. Stimulus pemerintah berupa subsidi transportasi turut memperkuat konsumsi pada periode tersebut.

Namun, belanja pemerintah masih mencatatkan kontraksi sebesar -0,3% yoy, meskipun sedikit membaik dari -1,4% yoy pada kuartal sebelumnya.

Lonjakan Investasi Didukung Aktivitas Mesin dan Konstruksi

Salah satu pendorong utama akselerasi pertumbuhan adalah meningkatnya investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB), yang tumbuh sebesar 7,0% yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan 2,1% yoy pada kuartal I 2025.

Pertumbuhan ini didorong baik oleh sektor swasta maupun publik, masing-masing mencatatkan pertumbuhan 7,4% dan 4,0% yoy. Komponen investasi terbesar berasal dari mesin dan peralatan yang tumbuh pesat sebesar 25,3% yoy, naik dari 8,0% yoy pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, investasi pada bangunan juga meningkat menjadi 4,9% yoy, dari 1,4% yoy pada kuartal sebelumnya.

Peningkatan ini diduga berkaitan dengan dimulainya sejumlah proyek infrastruktur pemerintah, seperti program Sekolah Rakyat dan revitalisasi rumah sakit.