JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa langkah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam memblokir sementara rekening tidak aktif atau rekening dormant merupakan bentuk perlindungan terhadap nasabah perbankan.

“Dan kami mendapat penjelasan sebagai berikut. Bahwa PPATK justru ingin melindungi rekening-rekening nasabah yang diduga dormant. Karena rekening-rekening nasabah yang diduga dormant itu yang namanya uang administrasi tetap diambil, tetapi kemudian bunga yang dibayar tidak diberikan,” ujar Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/7/2025) malam.

Pernyataan tersebut disampaikan Dasco usai melakukan klarifikasi langsung kepada PPATK terkait kebijakan yang sempat menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

Ia mengungkapkan bahwa PPATK menemukan sejumlah rekening tidak aktif yang terindikasi terhubung dengan aktivitas kejahatan, termasuk dugaan keterlibatan dalam judi online.

“Oleh karena itu, PPATK membekukan sementara untuk menunggu konfirmasi dari pemilik rekening,” katanya.

Ketua Harian Partai Gerindra ini menambahkan bahwa proses pengaktifan kembali rekening yang dibekukan tidaklah rumit. Nasabah cukup memberikan klarifikasi kepada pihak bank atau lembaga berwenang.

“Menurut PPATK, tidak susah ketika untuk mengaktifkan kembali. Sehingga nasabah-nasabah itu juga tahu bahwa rekeningnya selama ini apakah aman atau tidak aman, berkurang atau tidak berkurang,” jelas Dasco.

PPATK Telah Buka Blokir Rekening

Sebelumnya diberitakan, PPATK mengumumkan telah membuka kembali lebih dari 28 juta rekening dormant yang sebelumnya dibekukan sementara.

Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak mengalami aktivitas transaksi selama jangka waktu tertentu, biasanya antara 3 hingga 12 bulan.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menjelaskan bahwa pembukaan kembali dilakukan sejak bulan lalu setelah seluruh proses pemeriksaan selesai.

“Ada prosedur pengkinian data yang harus dilakukan nasabah. Pastinya tidak akan menyulitkan. 28 juta rekening lebih kami buka kembali sejak bulan lalu,” ujar Ivan dalam keterangan seperti dilansir Kompas.com, Kamis.