Jakarta — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memanjatkan doa untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Western Wall, Yerusalem, usai serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran.
Western Wall atau tembok ratapan merupakan situs religi paling suci bagi agama Yahudi.
Netanyahu mengunjungi Western Wall bersama istrinya, Sara. Dalam video yang dirilis pengelola situs Western Wall, Netanyahu memohon kepada Tuhan agar memberkati, melindungi, dan menolong Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang telah mengambil tanggung jawab untuk “mengusir kejahatan dan kegelapan di dunia”.
Setelah berdoa, Netanyahu menyelipkan secarik kertas ke dalam celah batu tembok ratapan, yang bertuliskan “Bangkitlah bangsa Israel – bangsa Israel akan tetap hidup!”
Sebelumnya, Netanyahu memuji serangan AS dan menyebut keputusan Trump untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, akan mengubah sejarah.
Menurutnya, Israel semakin “mendekati tujuannya” di Iran setelah serangan bom AS terhadap situs nuklir Iran.
“Kami telah mencapai banyak hal, dan berkat Presiden Trump, kami semakin mendekati tujuan kami,” ujar Netanyahu dalam konferensi pers dikutip AFP.
Sejumlah warga Israel juga bersorak menyambut baik serangan yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap Iran.
“Kami terbangun di Minggu pagi dengan suara sirene, lalu kami melihat bahwa AS telah menyerang,” kata David, warga Yerusalem berusia 43 tahun, kepada AFP.
“Kami semua senang Amerika ikut campur tangan, seperti yang selalu mereka lakukan.
“Pertama-tama, kami bersyukur,” ujar Daniela Fischer, seorang psikoterapis berusia 60 tahun dari Tel Aviv kepada Reuters.