Jakarta — Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Israel tak menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bushehr di Iran, karena banyak warga negara Rusia yang bekerja di sana.

Dilansir dari CNN, Putin menyampaikan Israel telah meyakinkannya bahwa mereka akan memastikan keselamatan warga Rusia yang bekerja di PLTN Bushehr selama operasinya ke Iran.

“Kami sepakat dengan pemerintah Israel bahwa keamanan mereka akan terjamin,” kata Putin kepada wartawan di sela-sela konferensi ekonomi di St. Petersburg, Rabu (18/6).

Saat ini, menurut Putin, ada lebih dari 200 warga Rusia yang bekerja di PLTN Bushehr. Mereka merupakan para insinyur yang sedang membantu Teheran membangun dua reaktor baru di PLTN itu.

Dalam pernyataan yang sama, Putin juga menyerukan masyarakat internasional untuk mencari cara guna mengakhiri perang Iran dan Israel, dan di saat yang sama memastikan keamanan aktivitas “damai” nuklir Iran serta keamanan Israel.

PLTN Bushehr Iran adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama dan satu-satunya yang beroperasi di Iran. PLTN Bushehr terletak di Provinsi Bushehr di pantai Teluk Persia.

PLTN Bushehr menghasilkan daya sekitar 1.000 MW dan menggunakan uranium yang dipasok dari Rusia, dengan bahan bakar bekas dikembalikan ke Kremlin untuk diproses ulang di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

PLTN Bushehr dirancang untuk keperluan sipil dan bukan untuk pengembangan senjata nuklir.

Sejak meluncurkan Operasi Rising Lion ke Iran pada 13 Juni, Israel telah menargetkan fasilitas-fasilitas vital Iran, salah satunya fasilitas nuklir.