Jakarta — Iran membantah tuduhan Israel yang menyebut bahwa pasukannya sengaja menyerang Rumah Sakit Soroka di wilayah Israel selatan.

“Angkatan Bersenjata kami yang kuat secara akurat melenyapkan Markas Komando, Kendali, dan Intelijen Militer Israel serta target vital lainnya,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam sebuah pernyataan di akun X-nya, seperti dilansir Anadolu, Kamis (19/6).

Ia menambahkan bahwa gelombang ledakan menyebabkan kerusakan superfisial pada sebagian kecil Rumah Sakit Militer Soroka yang berdekatan dan sebagian besar telah dievakuasi.

“Fasilitas tersebut sebagian besar digunakan untuk merawat tentara Israel yang terlibat dalam Genosida di Gaza, 25 mil jauhnya, di mana Israel telah menghancurkan atau merusak 94% rumah sakit Palestina,” tambah Araghchi.

Sekitar 20-30 rudal Iran menargetkan kota-kota di Israel tengah pada Kamis pagi, termasuk Tel Aviv, Ramat Gan, dan Holon, serta Rumah Sakit Soroka di kota selatan Beersheba.

Menurut otoritas Israel, lebih dari 270 warga Israel terluka dalam serangan tersebut. Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, mengklaim rudal-rudal tersebut menargetkan markas besar tentara dan dinas intelijen Israel di dekat Rumah Sakit Soroka.

Diplomat top Iran itu menuduh Israel pihak yang memulai konflik yang sedang berlangsung. “Rezim Israel, bukan Iran, yang memulai semua pertumpahan darah ini, dan para penjahat perang Israel, bukan Iran, yang menargetkan rumah sakit dan warga sipil,” tegasnya.

“Ratusan warga Iran tak berdosa telah dibunuh secara brutal sejak Israel melancarkan perang ilegalnya terhadap rakyat Iran minggu lalu,” ujar dia.