Jakarta — Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah turun ke titik lokasi pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat untuk mengetahui lebih lanjut penyebab bencana tersebut.
PVMBG mengecek kondisi lapisan tanah dan bebatuan, baik menggunakan drone untuk melihat secara keseluruhan lokasi bencana maupun memeriksa langsung menggunakan alat khusus.
“Untuk sementara, hasil pemeriksaan kami menunjukkan bahwa penyebab utama pergerakan tanah ini adalah faktor geologi. Permukaan tanah terdiri dari material lepas yang poros, sedangkan di bawahnya terdapat lapisan batu lempung yang kedap air dan licin seperti sabun bila basah,” kata Ketua Tim Tanggap Darurat PVMBG Iqbal Eras Putra, Senin (16/6), melansir Detik.
Dalam proses investigasi, tim PVMBG menggunakan berbagai metode termasuk pemetaan udara dengan drone, pengecekan morfologi, serta penggalian ringan untuk melihat lapisan bawah permukaan.
“Kami menemukan bahwa lapisan bawahnya bukan tanah biasa, melainkan batu lempung. Ini memperkuat dugaan bahwa faktor geologi sangat berpengaruh pada kejadian ini,” lanjut Iqbal.
Kondisi geologis ini menyebabkan lapisan tanah di atas batu lempung menjadi labil, terlebih saat jenuh air akibat hujan berkepanjangan. Iqbal menegaskan jika faktor geologis menjadi faktor penyebab pergerakan tanah.
Iqbal mengatakan pihaknya tidak menemukan indikasi patahan aktif di wilayah tersebut, meski struktur batu lempung menunjukkan pola-pola umum retakan yang lazim ditemukan pada jenis batuan tersebut.