Jakarta — Perselingkuhan jadi topik yang tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Teranyar adalah perselingkuhan yang terjadi di tempat kerja.
Tempat kerja dianggap sebagai lokasi rawan terjadi perselingkuhan. Intensitas pertemuan setiap hari membuat beberapa orang merasa memiliki kedekatan yang lebih.
Tapi, tentu tak semua pekerja dipastikan berselingkuh. Hanya saja, ada beberapa profesi yang secara statistik dianggap lebih berisiko melakukan perselingkuhan dengan sesama rekan kerja.
Seorang pengacara asal Amerika Serikat Kate Simonds, yang telah 15 tahun menangani ribuan perceraian, membagikan pengalamannya soal profesi yang paling sering muncul dalam kasus perselingkuhan.
Menurut Kate, mereka yang bekerja di bidang pelayanan publik seperti polisi, pemadam kebakaran, dan militer adalah kelompok paling berisiko berselingkuh.
Alasannya adalah karena profesi tersebut kerap berada jauh dari rumah, memiliki ego besar karena tuntutan profesi, dan sering kali menjadi objek daya tarik karena seragam yang dikenakan.
“Polisi dan pemadam kebakaran paling tinggi melakukan perselingkuhan. Mereka selalu berada dalam kontak intens dengan orang lain. Pekerjaan mereka menuntut kepribadian dominan, dan seragam mereka menambah daya tarik,” kata Kate melansir New York Post.
Namun, Kate menyoroti bahwa perselingkuhan tak jadi penyebab utama perceraian. Yang jadi penyebab adalah efek domino dari ketidakjujuran, kehilangan komunikasi, dan rusaknya kepercayaan.
Menurutnya, ada tanda-tanda yang bisa menjadi sinyal bahaya dalam hubungan. Misalnya komunikasi yang menurun drastis, pasangan yang hanya fokus pada diri sendiri, hingga munculnya rahasia kecil.