Jakarta — Direktorat SiberĀ Polda Metro Jaya mengungkap modus pembobolan rekening yang dilakukan pria berinisial EC (28) dan IP (35) yang diduga memiliki jaringan di Kamboja.
Kasubdit IV Ditressiber Polda Metro Jaya Kompol Herman Eco Tampubolon mengatakan saat ini masih mencari pelaku berinisal AN yang diduga berada di Kamboja.
“Satu lagi (pelaku), AN status DPO (daftar pencarian orang), sudah kita tetapkan DPO dan sudah dikeluarkan surat DPO-nya. Pelaku berusia 29 tahun dan seorang pelajar atau mahasiswa, dan yang bersangkutan saat ini berada di luar negeri, yaitu di Kamboja,” kata Herman, mengutip detik.com, Kamis (5/6).
“Terhadap tersangka-tersangka lainnya, kami Subdit Siber, Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan terus melakukan penyelidikan dan pendalaman dan akan terus mendalami dengan bekerja sama dengan instansi terkait, guna mengungkap sampai kepada pelaku utama yang ada di luar negeri,” sambungnya.
Herman menjelaskan pembobolan rekening ini dilakukan para pelaku dengan modus mengatasnamakan diri dari pihak PT Taspen.
Mereka juga mengincar para pensiunan aparatur sipil negara (ASN). Sebab, mayoritas pensiusan ASN yang sudah lansia itu cenderung lebih mudah dimanipulasi.
“Korban-korban mayoritas PNS yang umurnya di atas 60 tahun sehingga sangat mudah bagi pelaku untuk memanipulatif korban ini untuk bisa mengakses handphone ataupun informasi yang ada di dalam handphone para korban,” ujarnya.
Senada, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan pembobolan rekening ini juga dilanjutkan dengan menguras uang ratusan juta rupiah melalui modus mengirimkan link format APK.