Jakarta – Cuaca dingin ekstrem melanda Arab Saudi pada akhir tahun 2025, dan Pusat Meteorologi Nasional Saudi (NCM) memperkirakan salju akan terus turun di wilayah utara ibu kota Riyadh. Beberapa wilayah yang biasanya dikenal dengan iklim panas dan kering kini menghadirkan pemandangan seperti musim dingin di negara empat musim.
Salah satu tempat yang menjadi sorotan adalah Gunung Jabal Al-Lawz, yang puncaknya sempat viral karena tertutup salju pada pertengahan pekan lalu. Selain itu, salju juga telah turun di Kota Tabuk, yang terletak di bagian barat laut Arab Saudi, dekat perbatasan Yordania. Kota ini dikenal sebagai “Gerbang Utara” Jazirah Arab.
Jabal Al-Lawz, yang memiliki arti “Gunung Almond,” terletak pada ketinggian 2.580 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terkenal dengan salju yang turun setiap tahunnya, memberikan pemandangan musim dingin yang menakjubkan, menarik perhatian baik penduduk setempat maupun wisatawan.
Pada Rabu (17/12), wilayah Jabal Al-Lawz dan Kota Tabuk mengalami hujan salju lebat, menambah deretan fenomena cuaca yang jarang terjadi di kawasan gurun ini.
Menurut laporan Saudi Gazette, NCM sebelumnya mengabarkan bahwa salju juga turun di dataran tinggi lainnya, seperti di kawasan Hail dan Tabuk. Fenomena salju ini terjadi akibat cuaca bertekanan rendah yang menyapu kawasan Timur Tengah, membawa udara dingin dan kelembapan yang tinggi. Kondisi ini memungkinkan salju turun di wilayah dataran tinggi yang biasanya kering dan panas.
Seorang astronom dari Taif Astronomical Sundial dan anggota Arab Union for Space and Astronomy Science, Mohammed bin Reddah Al Thaqafi, mengatakan bahwa turunnya salju bukanlah fenomena yang jarang terjadi, terutama selama bulan-bulan musim dingin.
“Fenomena salju ini umumnya terjadi saat transisi musim, khususnya di musim dingin, di mana wilayah tengah, utara, barat, dan barat daya Arab Saudi sering mengalami fluktuasi cuaca,” ungkap Al Thaqafi.

