Jakarta – Keju seringkali dianggap sebagai makanan yang perlu dibatasi karena kandungan lemaknya yang tinggi. Namun, sebuah studi jangka panjang justru menemukan fakta menarik yang bertentangan dengan anggapan tersebut. Konsumsi keju tinggi lemak dikaitkan dengan penurunan risiko demensia.

Penelitian yang dilakukan di Swedia selama 25 tahun ini mengikutsertakan puluhan ribu orang dewasa untuk mengamati kaitan antara konsumsi keju tinggi lemak dan risiko demensia. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi keju tinggi lemak memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami demensia di kemudian hari.

Studi Panjang Terkait Konsumsi Keju dan Risiko Demensia

Penelitian ini melibatkan 27.670 peserta dewasa. Selama masa pengamatan, sekitar 3.208 orang tercatat mengalami demensia. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi minimal 50 gram keju tinggi lemak per hari dapat membantu menurunkan risiko terjadinya demensia.

Jenis keju yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keju dengan kandungan lemak lebih dari 20 persen, seperti brie, gouda, cheddar, parmesan, gruyere, dan mozzarella.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10 dari 100 orang yang mengonsumsi keju tinggi lemak minimal 50 gram per hari mengalami demensia. Angka ini lebih rendah dibandingkan kelompok yang jarang mengonsumsi keju, di mana sekitar 13 dari 100 orang mengalami demensia.

Setelah memperhitungkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pola makan, para peneliti menemukan bahwa konsumsi keju tinggi lemak lebih dari 50 gram per hari berkaitan dengan penurunan risiko demensia sekitar 13 persen.