Faktor-Faktor Sosial Budaya Penyebab Politik Uang
Berbagai penelitian (Fitriani et al., 2019; Hudri, 2020; Putra, 2017) dan dokumen hukum menunjukkan sejumlah faktor yang memengaruhi maraknya politik uang:
1. Faktor Ekonomi
Tingkat kemiskinan dan ketimpangan ekonomi yang tinggi membuat masyarakat mudah tergoda oleh pemberian materi. Ketika kebutuhan hidup mendesak, politik uang dipandang sebagai peluang untuk memperoleh pendapatan tambahan.
2. Rendahnya Pendidikan Politik
Pemilih yang minim literasi politik sulit membedakan antara kepentingan jangka pendek dan jangka panjang. Mereka cenderung pragmatis dan lebih memilih manfaat langsung daripada program pembangunan.
3. Lemahnya Penegakan Hukum
Meskipun aturan pemilu melarang politik uang, banyak pelanggaran yang tidak diproses akibat kurangnya bukti, lemahnya pengawasan, atau intervensi politik. Dalam kondisi ini, politik uang dianggap risiko kecil dengan keuntungan besar.
4. Budaya Patronase
Budaya lokal yang menekankan pada penghormatan kepada tokoh berpengaruh memperkuat sistem patron-klien dalam politik. Tokoh masyarakat sering dijadikan perantara distribusi politik uang untuk memengaruhi suara kolektif.
5. Normalisasi Sosial
Ketika masyarakat telah terbiasa menerima politik uang dari pemilu ke pemilu, praktik ini menjadi norma sosial yang diterima dan bahkan diharapkan.
Dampak Antropologis dan Demokratis Politik Uang
Fenomena politik uang tidak hanya berdampak pada integritas pemilu, tetapi juga menimbulkan sejumlah konsekuensi sosial dan kultural jangka panjang:

