Jakarta — Tahun Baru 2026 segera tiba. Selain berkumpul bersama keluarga dan mengisinya dengan berbagai aktivitas, umat Islam juga memiliki tradisi membaca doa penutup dan doa awal tahun baru.

Doa tersebut dipanjatkan sebagai bentuk refleksi atas perjalanan hidup selama setahun terakhir, ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Swt, sekaligus harapan agar mendapatkan perlindungan dan kebaikan di tahun yang akan datang.

Perintah untuk berdoa juga ditegaskan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an. Salah satunya tercantum dalam Surat Al-Mu’min ayat 60 yang berbunyi:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’”

Mengutip NU Online, doa penutup akhir tahun dibaca terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan doa awal tahun. Kedua doa ini dapat dibaca secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.

Berikut bacaan doa penutup dan doa awal tahun baru Masehi yang dapat diamalkan di penghujung 2025 dan menyambut 2026, lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya.

Doa Penutup Tahun

Doa akhir tahun dianjurkan dibaca sebanyak tiga kali.

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Latin:
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya:
“Tuhanku, aku memohon ampun atas perbuatanku di tahun ini yang Engkau larang dan belum sempat aku tobati, perbuatan yang Engkau maklumi karena kemurahan-Mu padahal Engkau mampu menghukumku, serta perbuatan dosa yang Engkau perintahkan untuk ditaubati sementara aku melanggarnya. Aku memohon agar Engkau menerima amal yang Engkau ridhai dan yang Engkau janjikan pahala. Janganlah Engkau memutuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”