Jakarta — Jengkol dikenal sebagai salah satu makanan khas yang memiliki aroma kuat dan cita rasa gurih. Meski digemari sebagian orang, ternyata tidak semua individu aman mengonsumsi jengkol.
Pertanyaannya, siapa saja yang sebaiknya tidak makan jengkol?
Jengkol diketahui memiliki kandungan dan efek samping tertentu yang dapat memicu gangguan kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang dengan kondisi medis tertentu.
Mengutip laman Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia, jengkol mengandung asam jengkolat, yaitu sejenis asam amino yang mengandung sulfur. Senyawa ini berpotensi membentuk kristal di dalam ginjal.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari National Library of Medicine, konsumsi jengkol berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai djenkolism atau keracunan jengkol. Gejalanya meliputi nyeri perut, kencing berdarah, retensi urine, hingga cedera ginjal.
Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Jengkol
Tidak semua orang disarankan mengonsumsi jengkol. Berikut beberapa kelompok yang perlu ekstra waspada, merangkum berbagai sumber.
1. Penderita Penyakit Ginjal
Penderita gangguan ginjal menjadi kelompok utama yang sebaiknya menghindari jengkol. Kandungan asam jengkolat dapat memperberat kerja ginjal dan berisiko memperparah kondisi, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
2. Penderita Asam Urat
Jengkol mengandung purin yang relatif tinggi. Asupan purin berlebih dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, sehingga penderita asam urat disarankan membatasi atau menghindari konsumsi jengkol.

