Jakarta — Merebus dan mengukus menjadi dua metode sehat dalam memasak telur. Namun, di antara keduanya, mana yang lebih baik? Telur lebih sehat jika dikukus atau direbus?
Telur dikenal sebagai salah satu sumber protein favorit karena mudah diolah dan serbaguna. Selain kaya protein, telur juga mengandung lemak serta berbagai vitamin dan mineral penting bagi tubuh.
Mengutip Healthline, telur mengandung vitamin A, folat, asam pantotenat, vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, kalsium, hingga zinc. Satu butir telur umumnya memiliki sekitar 78 kalori, dengan 6 gram protein dan 5 gram lemak. Beberapa jenis telur juga diperkaya omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan otak dan jantung.
Telur Lebih Baik Dikukus atau Direbus?
Ada banyak cara untuk mengolah telur, termasuk direbus maupun dikukus. Telur rebus dimasak dengan merendam telur beserta cangkangnya ke dalam air mendidih, dan tingkat kematangannya ditentukan oleh lama perebusan.
Sementara itu, telur kukus dimasak menggunakan uap panas sehingga proses pematangannya berlangsung lebih perlahan.
Hasil kedua metode ini sebenarnya cukup mirip, tetapi tetap ada perbedaannya. Salah satunya, telur kukus membutuhkan waktu pemasakan lebih lama dibanding telur rebus.
Meskipun sama-sama sehat, telur kukus sering dianggap lebih unggul. Teksturnya umumnya lebih halus dan lembut, dengan kuning telur yang lebih creamy sehingga cocok untuk salad atau hidangan yang membutuhkan tekstur lembut. Selain itu, proses pengukusan membuat telur matang lebih merata.
Keuntungan lainnya, cangkang telur kukus biasanya lebih mudah dikupas. Uap panas menciptakan lingkungan lembap yang membantu memisahkan putih telur dari cangkang.
Dengan begitu, telur dinilai lebih baik dikukus daripada direbus. Kamu bisa menjadikannya sebagai pilihan menu sarapan sehari-hari.

