LP3NKRI, lanjutnya, akan mendokumentasikan temuan lapangan sebagai bahan evaluasi dan laporan moral kepada lembaga terkait. “Kami tidak ingin generasi muda KBPP Polri kehilangan kepercayaan karena perilaku tidak demokratis dari pihak yang justru seharusnya menjadi panutan.”
Demokrasi yang Dibelokkan
Fenomena dua Musda ini menjadi cermin tentang rapuhnya demokrasi internal dalam organisasi sosial binaan negara. Alih-alih menjadi ajang musyawarah untuk regenerasi kepemimpinan, Musda justru berubah menjadi ajang uji kekuatan pengaruh dan loyalitas.
Di satu sisi, panitia di Hotel Odua Weston tetap menjalankan agenda sesuai AD/ART organisasi. Di sisi lain, versi Mapolda mengklaim legitimasi moral karena berada di bawah “pengawasan pembina”. Di antara keduanya, peserta Musda terombang-ambing di antara loyalitas dan nurani.
“Kalau ruang organisasi saja masih bisa diintervensi, maka demokrasi kita belum benar-benar merdeka,” kata Peri menutup pembicaraan.

