Jakarta — Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang baru dilantik, Arif Satria, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat pesan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk fokus mengawal pembangunan nasional di tiga sektor utama, yakni pangan, energi, dan air.
“Intinya kita diminta untuk mengawal proses pembangunan yang menekankan masalah pangan, energi, dan juga air. Saya kira tiga itu yang penting,” ujar Arif usai Serah Terima Jabatan di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, Selasa (11/11).
Ia menambahkan, BRIN diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan ekonomi nasional.
“Dan tentu bagaimana BRIN juga memberikan impact, dampak besar bagi kemajuan ekonomi kita,” katanya.
Selain tiga sektor utama tersebut, Arif juga menyoroti pentingnya bidang lingkungan dan kesehatan sebagai bagian dari fokus kerja BRIN ke depan.
Menurutnya, apa yang telah dimiliki BRIN saat ini merupakan modal yang sangat kuat untuk melanjutkan pengembangan riset dan inovasi nasional. Modal tersebut perlu diperkuat agar mampu memberikan hasil yang lebih signifikan bagi pembangunan Indonesia.
“Salah satu modal utama BRIN adalah para penelitinya. Sekarang yang penting bagi kita adalah orkestrasi — bagaimana memperkuat kolaborasi dan sinergi antarpeneliti yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Arif menegaskan bahwa peneliti tidak hanya berasal dari BRIN, melainkan juga dari kampus-kampus di seluruh Indonesia. Untuk itu, BRIN akan memperkuat kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) guna memperluas kolaborasi riset nasional.
Target Jangka Pendek BRIN
Arif menyebut, dalam dua bulan pertama masa kepemimpinannya, ia akan memetakan program-program riset yang memiliki potensi memberikan dampak nyata terhadap kemajuan inovasi nasional.
Langkah awalnya adalah mendengar laporan dan pencapaian dari masing-masing deputi dan organisasi kerja BRIN.
“Setelah mendengar masukan dan informasi yang ada, baru kita akan segera merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara umum BRIN memerlukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi agar arah kebijakan riset lebih terintegrasi dan berdampak luas.
Penguatan Ekosistem Riset Daerah
Arif juga menyoroti pentingnya penguatan ekosistem riset di daerah. Ia menilai, peneliti di daerah memiliki peran besar dalam menyelesaikan persoalan lokal sesuai potensi wilayahnya masing-masing.
“Menurut saya perlu untuk kita perkuat basis daerah itu. Jadi BRIN itu tidak hanya sekadar ngurusin BRIN. BRIN bukan sebagai sebuah organisasi riset semata, tapi punya tugas membangun kultur riset dan inovasi,” tegasnya.
Arif berencana mengembangkan konsep ‘satelit riset daerah’, yaitu jaringan riset lokal yang dapat berkolaborasi dengan investasi dan potensi ekonomi di masing-masing wilayah.
“Kita ingin menempatkan peneliti-peneliti di daerah untuk menyelesaikan masalah-masalah lokal dan bekerja sama dengan investasi yang ada di sana,” pungkasnya.

