Jakarta — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan kontribusi sektor ekonomi kreatif (ekraf) terhadap penyerapan tenaga kerja nasional.
Penyampaian tersebut dilakukan pada kegiatan penyerahan video kreatif Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, kepada Kepala BPS RI, Sabtu (15/11).
Amalia mengungkapkan bahwa pada 2025, tenaga kerja ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 18,70 persen dari total tenaga kerja nasional. Jumlah pekerja di sektor ini mencapai 27,40 juta jiwa, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 26,48 juta jiwa atau 18,30 persen.
Ia menyebut Jawa Barat sebagai provinsi dengan penyerapan tenaga kerja ekraf terbanyak, yakni mencapai 6,24 juta trabalhadores.
“Tiga provinsi dengan penyerapan tenaga kerja ekraf tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang mencapai 57,81 persen dari total tenaga kerja ekonomi kreatif di Indonesia,” jelas Amalia.
Menurutnya, Sensus Ekonomi 2026 menjadi momentum penting untuk menggambarkan kondisi sektor ekonomi kreatif secara lebih rinci. SE2026 disebut akan memetakan secara lengkap jumlah pelaku usaha di subsektor kreatif seperti kuliner, fashion, game, musik, film, desain, hingga konten digital, termasuk lokasi dan skala usaha.
Selain itu, SE2026 juga akan menjadi dasar penghitungan PDB ekonomi kreatif serta menjadi kerangka bagi survei-survei khusus di masa mendatang. “Data yang lengkap menjadi dasar penting bagi pemerintah dan pelaku industri dalam merumuskan kebijakan yang tepat,” ujarnya.
Dalam rangkaian penutupan Rapat Koordinasi Teknis dan Evaluasi Kegiatan 2025 BPS di Jakarta akhir pekan lalu, Teuku menyerahkan materi Public Service Announcement (PSA) SE2026 kepada Amalia, disaksikan Wakil Kepala BPS RI, Sonny Harry Budiutomo Harmadi.
Upaya ini menjadi bukti kolaborasi pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif untuk mendukung agenda nasional dalam pelaksanaan SE2026. PSA tersebut akan digunakan sebagai materi sosialisasi resmi BPS dan disebarkan melalui berbagai kanal komunikasi publik guna meningkatkan partisipasi masyarakat.
Amalia turut mengapresiasi dukungan Kemenparekraf serta keterlibatan animator muda dalam proses produksi PSA SE2026.
“Materi PSA ini bukan hanya video sosialisasi, melainkan sebagai token of friendship antarlembaga sekaligus ruang bagi talenta muda animasi nasional untuk menunjukkan kemampuannya. Kolaborasi BPS dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif ini akan menjadi landasan komitmen kami untuk terus menghadirkan data yang lebih kaya, akurat, dan berdampak yang menjadi fondasi Bapak Menteri Ekraf untuk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Amalia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut CEO RUS Animation Studio, Roy Tok, serta SVP Corporate and Strategic Affairs Blibli, Yudhi Pramono, sebagai mitra strategis produksi video kreatif SE2026.

