Bungo – Komunitas Teater Bhavana hari ini menyampaikan perkembangan terbaru terkait penyelesaian kasus pemotongan karya di Bungo Expo 2025 serta tuntutan Kompensasi Non-Material berupa hak penggunaan Pelataran Museum Juang sebagai ruang ekspresi budaya.
Setelah rangkaian perjuangan yang ditempuh, termasuk aksi unjuk rasa Camping Kebudayaan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang digelar secara damai, terbuka, dan penuh nilai edukasi kini substansi tuntutan Aliansi Seniman Bungo telah disepakati oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Kesepakatan ini menegaskan bahwa pemberian hak penggunaan Pelataran Museum Juang adalah bentuk kompensasi non-material atas kerugian moral dan integritas karya yang mereka alami.
“Kami bersyukur bahwa benang merah perjuangan ini telah jelas. Ada pengakuan yang layak atas apa yang kami alami,” ujar Sutradara Teater Bhavana, Ikhwan Fadhil Mauzin. “Namun, kami ingin menekankan, proses perjuangan ini belum tuntas. Saat ini, kami tengah berada di fase krusial untuk memastikan semua kesepakatan itu dikunci dalam dokumen resmi yang tidak bisa diingkari atau dibatalkan semena-mena.”
Teater Bhavana saat ini tengah berkoordinasi dengan Disdikbud untuk menyelesaikan aspek formal dan legal, yang meliputi:
Finalisasi Perjanjian Tertulis termasuk Penyusunan Memorandum of Understanding (MoU) atau Peraturan Bersama yang menjamin hak pengelolaan oleh Bhavana, jaminan Non-Intervensi, serta keterbukaan akses bagi seluruh komunitas seni di Bungo.
Legalitas Pengelolaan: Memastikan bahwa Komunitas Teater Bhavana mendapatkan surat atau dasar yang kuat untuk dapat menggunakan dan turut mengelola Pelataran Museum Juang secara berkelanjutan, bukan hanya penggunaan temporer.

