Jakarta – Sebuah bom bunuh diri terjadi di markas besar pasukan penjaga perbatasan Pakistan pada Senin (24/11), menewaskan tiga anggota Federal Constabulary (FC) yang sedang bertugas di Peshawar.
Kepala Polisi Peshawar, Mian Saeed, mengonfirmasi bahwa tiga petugas tewas di tempat, sementara empat lainnya terluka. “Serangan ini terjadi di pintu masuk markas, dan satu pelaku meledakkan dirinya. Dua penyerang lainnya berhasil ditembak mati oleh pasukan keamanan,” ujar Mian Saeed, seperti dilansir oleh AFP.
Serangan bom bunuh diri tersebut terjadi pada pukul 8:10 pagi waktu setempat (03:10 GMT) di kompleks yang terletak di Saddar Road, salah satu jalan tersibuk di Peshawar. Meskipun serangan berlangsung di area yang padat, namun terjadi sebelum jam sibuk.
Kepala Polisi Khyber Pakhtunkhwa, Zulfiqar Hameed, mengatakan bahwa pihak berwenang telah memastikan bahwa serangan itu telah selesai. “Saat ini, petugas tengah melakukan pengecekan untuk memastikan apakah ada bahan peledak yang masih aktif di lokasi,” ujarnya kepada AFP.
Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi melaporkan melihat potongan tubuh yang diduga milik pelaku bom berada di luar gerbang utama, dengan serpihan ledakan yang bertebaran di sekitar area tersebut.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengutuk serangan tersebut dan memuji aksi cepat dari pasukan keamanan yang mencegah lebih banyak korban jatuh.
“Para pelaku serangan ini harus segera ditemukan dan dihadapkan pada proses hukum yang sesuai,” ujar Sharif. “Kami akan menggagalkan setiap rencana jahat dari teroris yang berusaha mengancam keutuhan negara,” tambahnya.
Peshawar dan wilayah sekitar Khyber Pakhtunkhwa telah lama menjadi target serangan dari kelompok militan, yang intensitasnya meningkat sejak kembalinya Taliban menguasai Kabul pada 2021.

