Jakarta – Dua bocah Palestina dilaporkan tewas akibat serangan drone Israel pada Sabtu (29/11). Insiden ini terjadi saat kedua anak tersebut sedang mencari kayu bakar di sekitar rumah mereka di Gaza.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan kepada dua individu yang dianggap menimbulkan ancaman bagi pasukan mereka. Pihak Israel menyebut bahwa mereka melihat dua orang yang melakukan aktivitas mencurigakan di dekat garis batas di Gaza.
Menurut laporan AFP, paman kedua anak tersebut mengatakan bahwa korban adalah dua bersaudara berusia delapan dan sepuluh tahun. Mereka pergi keluar rumah pada pagi hari untuk mencari kayu bakar, sebuah aktivitas sehari-hari di daerah yang terdampak konflik.
Serangan itu terjadi di sekitar area yang dikenal sebagai Yellow Line, yaitu garis batas yang ditandai dengan blok beton berwarna kuning di dalam Jalur Gaza. Area ini menjadi titik perhatian dalam konflik yang melibatkan pasukan Israel dan kelompok Hamas.
Tewasnya Anak-anak Palestina: Ketegangan Terus Berlanjut
Di bawah gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat antara Israel dan Hamas, pasukan Israel mundur ke posisi di belakang garis Yellow Line sejak 10 Oktober. Namun, insiden mematikan yang melibatkan tembakan dari pasukan Israel terus terjadi di wilayah sekitar garis tersebut.
Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza yang berada di bawah otoritas Hamas, menyatakan bahwa dua bersaudara itu tewas akibat serangan drone Israel di Bani Suheila, timur Khan Yunis, sekitar pukul 08.30 pagi waktu setempat (06.30 GMT).
Bassal mengonfirmasi bahwa kedua korban adalah Fadi dan Jumaa Tamer Abu Assi. Paman korban, Alaa Abu Assi, dengan penuh kesedihan mengatakan, “Mereka adalah anak-anak tak bersalah, yang tidak membawa roket atau bom. Usia mereka baru delapan dan sepuluh tahun. Mereka hanya sedang mengumpulkan kayu bakar.”

