Jakarta — Nilai tukar rupiah dibuka melemah di posisi Rp16.581 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (10/10). Mata uang Garuda turun 13 poin atau 0,08 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Dolar Hong Kong naik 0,01 persen, peso Filipina turun 0,02 persen, dan yen Jepang menguat 0,01 persen.
Sementara itu, ringgit Malaysia melemah 0,14 persen, dolar Singapura turun 0,13 persen, won Korea Selatan menguat 0,51 persen, dan baht Thailand naik 0,07 persen.

Tren serupa juga terlihat pada mata uang utama negara maju yang bergerak mixed. Euro menguat 0,04 persen, franc Swiss turun 0,02 persen, dolar Australia melemah 0,20 persen, dan dolar Kanada menguat tipis 0,02 persen.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan pelemahan rupiah disebabkan oleh penguatan dolar AS yang kembali didorong oleh pernyataan bernada hawkish dari pejabat Federal Reserve (The Fed).

“Kali ini Michael Barr dari The Fed menyampaikan kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga ke depannya,” ujar Lukman.

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.500 hingga Rp16.650 per dolar AS pada perdagangan hari ini.