Respons di SMPN 165 Jakarta
Di SMPN 165 Jakarta, Wakil Kesiswaan sekaligus PIC MBG, Mayang, mengaku sempat khawatir menyusul kasus keracunan di daerah lain. Namun selama satu bulan pelaksanaan, makanan yang diterima siswanya masih aman.
Ia menuturkan pernah ada temuan telur berlendir, tetapi tidak sampai dikonsumsi karena langsung dilaporkan ke penyedia.
“Kami selalu memberi umpan balik ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Respons mereka cepat, makanan langsung diganti,” jelas Mayang.
Murid & Orang Tua Terbantu
Salah satu siswi, Revalina, merasa program MBG membuat pola makannya lebih teratur.
“Dulu aku sering tidak makan dan kena anemia. Sekarang jadi lebih rajin makan,” ucapnya.
Sementara itu, Wiwik, orang tua siswa, menilai MBG sangat membantu.
“Lengkap, ada lauk, sayur, buah, bahkan kadang susu. Tidak semua orang tua bisa menyediakan menu selengkap itu,” katanya.