Jakarta — Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, menilai Super League sebagai kompetisi sepak bola elite di Indonesia membutuhkan wasit asing permanen.

Saat ini Super League memang sudah menggunakan jasa wasit asing, namun sebatas memberikan contoh sekaligus meningkatkan kualitas wasit lokal.

Ogawa menilai, demi menjaga standar kompetisi, penggunaan wasit asing ke depan tetap diperlukan.

“Di Jepang, berdasarkan pengalaman saya, mereka masih memakai wasit asing sampai sekarang. Biasanya dari Jerman atau negara Eropa lainnya, kemudian ada juga dari Amerika Selatan,” ujar Ogawa di Jakarta, Rabu (1/10).

“Itulah kenapa [wasit asing] harus diteruskan. Suatu hari nanti mungkin kita butuh wasit asing permanen, tapi sekarang baru di tahap pembelajaran untuk wasit lokal,” tambahnya.

Selain itu, Ogawa menegaskan kehadiran wasit asing serta penerapan teknologi VAR akan membantu meningkatkan kemampuan wasit lokal Indonesia.

Ia mengaku senang dengan penerapan VAR di dua kasta Liga Indonesia, yaitu Super League dan Championship. Menurutnya, langkah tersebut menunjukkan keseriusan PSSI dan I-League dalam memperbaiki kualitas wasit.

“Saya berasal dari Jepang, tapi di J-League saja VAR baru ada di kasta pertama. Belum ada yang menerapkannya di kasta kedua. Itulah alasan kami menghargai keputusan PSSI dan I-League,” tutur Ogawa.

Ogawa juga menyoroti tingkat akurasi keputusan wasit di Super League yang saat ini mendekati 90 persen. Ia menargetkan angka tersebut terus meningkat di musim-musim mendatang.

“Saat ini akurasi berada di angka 89 persen, sehingga keputusan keliru 11 persen. Fokus kami adalah mencapai 90, 91, 92, dan 93 persen,” ucapnya.

Sementara itu, tingkat akurasi wasit di Championship dengan penggunaan VAR mencapai 94 persen pada musim 2025/2026, meski baru berjalan tiga pekan pertandingan.

“Pada dasarnya VAR hanya membantu wasit untuk meminimalisasi kesalahan. Kami terus menggelar edukasi setiap pekan dengan wasit,” kata Ogawa.