Jambi – PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) menjadi topik hangat yang seringkali diperbincangkan di kalangan masyarakat Provinsi Jambi beberapa bulan terakhir ini. Bermula dari adanya rencana dari pihak perusahaan untuk mendirikan stockpile batubara yang berlokasi di Kelurahan Aur Kenali, Kota Jambi yang hingga pada akhirnya menuai berbagai protes dari masyarakat yang terdampak dengan seruan untuk menghentikan aktivitas dan pembangunan stockpile batubara.
Namun, penutupan aktivitas dan pemberhentian pembangunan stockpile batubara belum sampai pada akhir. Kendati demikian, masyarakat yang terdampak yang tergabung dalam barisan pegiat lingkungan, dan aliansi masyarakat peduli lingkungan turut memberikan protes untuk disegerakannya penutupan stockpile batubara.
Akan tetapi, dengan adanya seruan dan protes masyarakat kelurahan Aur Kenali, Penyengat Rendah, dan Desa Mendalo Darat yang berkepanjangan hingga kini belum memperoleh hasil yang diharapkan. Dengan adanya unjuk rasa masyarakat yang dilakukan berupa pemblokiran Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera pada (13/9/2025) akhirnya menuai respon serta tanggapan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah meskipun awalnya hanya mengirimkan utusan untuk meredam amarah masyarakat.
Setelah adanya komunikasi antara Pemda Provinsi dan Daerah, maka terciptalah forum diskusi publik yang dihadiri oleh Gubernur Jambi Al Haris, Ketua DPRD Provinsi Jambi M. Hafiz, Walikota Jambi Dr. Maulana, perwakilan PT SAS beserta perwakilan masyarakat aur kenali, masyarakat mendalo darat, dan masyarakat penyengat rendah pada (16/9/2025) untuk mencari win-win solution akan peristiwa yang terjadi yakni Gubernur Jambi secara lugas mengatakan bahwa aktivitas PT SAS untuk sementara waktu dihentikan aktivitasnya.
Didalam forum diskusi, masyarakat yang menjadi perwakilan tidak menghendaki keputusan Gubernur yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi masyarakat yang terdampak karena hanya menutup sementara dan tidak menutup secara permanen.
Tidak berselang lama, tiga minggu semenjak gubernur menyampaikan keputusan untuk pemberhentian sementara aktivitas PT SAS pada (16/9/2025) pihak PT SAS sudah kembali memulai aktivitas perusahaan yang sebelumnya diberhentikan oleh pemerintah daerah. Lantas kabar mencuat ke publik dan pemerintah daerah yang dalam hal ini Gubernur, DPRD, dan Walikota Jambi telah mengingkari apa yang telah diputuskan pada forum diskusi pada (16/9/2025) yang lalu.
Ditengah peristiwa yang terjadi, GMKI Cabang Jambi juga menaruh peran bagaimana supaya permasalahan ini dapat sesegera mungkin diselesaikan dengan keputusan akhir yang berpihak pada masyarakat yang terdampak. Pada kesempatan audiensi antara Cipayung Jambi yang terdiri dari GMKI, GMNI, PMKRI, dan PMII Provinsi Jambi bersama Ketua, Wakil Ketua I,II,III DPRD Provinsi Jambi, beserta Pimpinan Fraksi Partai Politik Provinsi Jambi pada (18/09/2025) yang berlokasi di Ruang Badan Anggaran Provinsi Jambi.
Perwakilan BPC yang dalam hal ini diwakili Rijal Bahri Lumban Gaol Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan GMKI Jambi turut menyampaikan tuntutan dan menyuarakan akan penyelesaian konflik antara masyarakat Aur Kenali dengan PT SAS yang tidak hanya menjadikan mediasi sebagai cara untuk meredam dan memperlama proses penutupan aktivitas PT SAS dikawasan daerah konflik. Lantas seruan tersebut disambut baik oleh pimpinan DPRD Provinsi Jambi bersama jajarannya.
Akan tetapi, beberapa hari terakhir ini masyarakat aur kenali dikejutkan kembali dengan adanya aktivitas PT SAS. Secara langsung pemda telah mengingkari keputusan dan tidak berpihak kepada rakyat. Dengan dibukanya kembali aktivitas perusahaan tentu akan menimbulkan keributan dan masalah baru dimasyarakat serta ditakutkan akan memperpanjang konflik yang berujung pada kekerasan baik antar sesama masyarakat maupun dengan pihak perusahaan.
GMKI Cabang Jambi ditengah kondisi hari ini turut prihatin atas konflik berkepanjangan yang terjadi. Dengan penuh komitmen, GMKI Cabang Jambi akan mengambil bagian serta mengkawal peristiwa ini sampai tercapainya keputusan akhir yang menguntungkan rakyat yang terdampak. Ketua GMKI Cabang Jambi Howard Simanjuntak menyampaikan bahwa _konflik hari ini menjadi tugas bersama baik dari lapisan mahasiswa maupun lapisan masyarakat. Saat ini kita dapat menganggap masalah ini masih tergolong dalam masalah kecil, namun perlu kita tinjau dan pandang untuk beberapa tahun kedepan akan apa dampak negatif yang akan terjadi jika pembangunan stockpile perusahaan tetap berjalan. Akhirnya, mari secara bersama-sama menjaga keutuhan dan kelestarian lingkungan yang semakin hari semakin rusak serta selalu berpegang teguh pada nilai kepedulian kepada masyarakat,_ ujar Ketua Cabang Jambi.
Akhirnya, Rijal Bahri Lumban Gaol, Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan GMKI Jambi menekankan pada tujuan yakni Pemda Gubernur, Ketua DPRD, dan Walikota Jambi jangan lebih memprioritaskan kepentingan dengan PT SAS dan membela mati-matian seperti yang terjadi hari ini. Lantas tetap mengingat darimana para wakil rakyat berasal, itulah pesan dan komitmen yang mesti dipegang teguh oleh setiap wakil rakyat, ujar Rijal Bahri Lumban Gaol
Penulis: Rijal Bahri Lumban Gaol, Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan GMKI Jambi

