Jakarta – Platform gim daring Roblox berkomitmen memperketat sistem verifikasi usia setelah menghadapi tuduhan bahwa permainan yang populer di kalangan anak-anak dan remaja ini kurang aman.

“Kami akan memperluas estimasi usia untuk semua pengguna Roblox yang mengakses fitur komunikasi di platform kami pada akhir tahun ini,” tulis Kepala Keamanan Roblox Matt Kaufman dalam sebuah postingan blog, seperti dikutip AFP, Jumat (5/9).

Kaufman menjelaskan, sistem baru tersebut akan menggabungkan data usia pengguna, pemeriksaan KTP resmi, serta izin orang tua. Tujuannya, untuk membatasi komunikasi antara orang dewasa dan anak di bawah umur, kecuali jika mereka saling mengenal di dunia nyata.

Ancaman Keamanan dan Tudingan Hukum

Roblox yang dimainkan lebih dari 100 juta pengguna setiap hari, dengan sekitar 40 persen di antaranya berusia di bawah 13 tahun pada 2024, kerap dituding gagal melindungi pemain muda.

Pada Agustus 2025, negara bagian Louisiana, Amerika Serikat, menggugat Roblox dengan tuduhan memfasilitasi eksploitasi anak dan distribusi materi pelecehan seksual anak.

Tahun sebelumnya, perusahaan investasi Hindenburg Research juga menuduh Roblox melebih-lebihkan jumlah pemain aktif bulanan dan tidak memberikan perlindungan memadai terhadap predator seksual.

Meski membantah tuduhan itu, Roblox telah mengumumkan sejumlah langkah perbaikan, termasuk peningkatan kontrol orang tua dan pemberian label konten buatan pengguna secara lebih ketat.

Platform dengan Pengalaman Beragam

Roblox dikenal sebagai platform daring masif dengan tampilan khas berbentuk mainan. Pemain dapat membuat gim sendiri, lalu membagikannya kepada komunitas. Konten yang tersedia pun beragam, mulai dari simulasi mengemudi, olahraga, konser musik virtual, hingga permainan tembak-menembak.