Nasi Matah Juga Angkat Kaki

Gerai Nasi Matah Blok M, salah satu pionir kebangkitan kawasan ini, juga ikut undur diri. Hal tersebut disampaikan oleh sang founder, Atika Mellonius, melalui akun TikTok pribadinya.

“Rp15 juta per bulan untuk kios yang kalau hujan kebanjiran dan bau sampah kayaknya enggak wajar. Kita pindah, tapi masih di area Blok M,” tulis Atika.

Atika menambahkan, meski usianya belum genap satu tahun, pihaknya terpaksa mencari lokasi baru yang lebih layak.

“Semua tenant di sini [District Blok M] angkat kaki karena harga yang tidak wajar,” ujarnya.

Netizen Ramai Beri Tanggapan

Unggahan pamit para tenant ini langsung memicu reaksi netizen. Banyak yang kecewa karena belum sempat mencoba kuliner-kuliner yang baru tumbuh di District Blok M.

“Tiga kali ke Blok M rame terus area sini.. Sekarang malah tutup.. Gimana dong? Kita, kan, mau nyobain,” tulis akun @stayshope.

“Padahal salah satu yang bikin Blok M hidup lagi ya mereka-mereka ini,” tulis akun @ErwinMaulana.

“Gimana UMKM mau maju. Baru juga mulai rame sedikit, masih jauh ke BEP, eh sewa tempatnya dinaikin.. Udah sering lihat kejadian seperti ini di Jakarta,” komentar akun @Libra26.

Fenomena hengkangnya tenant kuliner ini menjadi sorotan publik, terutama terkait keberlangsungan UMKM di tengah tingginya biaya sewa di pusat kota Jakarta.