Jakarta — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, dan LPG 3 kilogram (kg) masih belum mencerminkan harga keekonomian.

“Harga jual BBM dan tarif listrik memang telah disesuaikan sejak 2022. Namun, nilainya belum mencapai harga keekonomian,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (30/9).

Ia menjelaskan, pemerintah menanggung selisih harga keekonomian dengan harga yang dibayar masyarakat melalui subsidi dan kompensasi energi maupun nonenergi.

Purbaya mencontohkan, harga keekonomian pertalite seharusnya Rp11.700 per liter. Namun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menanggung Rp1.700 atau 15 persen sebagai subsidi, sehingga harga jual di SPBU Pertamina hanya Rp10 ribu per liter.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi subsidi pertalite sepanjang 2024 mencapai Rp56,1 triliun untuk 157,4 juta kendaraan.

Sementara itu, harga keekonomian solar seharusnya Rp11.950 per liter. Pemerintah memberikan subsidi 43 persen atau Rp5.150, sehingga masyarakat hanya membayar Rp6.800 per liter.

Untuk LPG 3 kg, subsidi yang diberikan bahkan mencapai 70 persen dari harga keekonomian. Harga asli tabung LPG 3 kg adalah Rp42.750, namun berkat subsidi sekitar Rp30 ribu, masyarakat hanya membayar Rp12.750 per tabung.

Sepanjang 2024, tercatat 41,5 juta orang menerima manfaat subsidi LPG 3 kg.

Selain itu, pemerintah juga menanggung subsidi listrik sebesar Rp1.200 per kilowatt hour (kWh) untuk rumah tangga berdaya 900 volt ampere (VA). Dengan begitu, tarif listrik yang dibayarkan masyarakat hanya Rp600 per kWh.

“Pemerintah tetap berkomitmen meningkatkan ketepatan sasaran melalui pemanfaatan data terpadu subsidi energi nasional yang menjadi fondasi transformasi subsidi berbasis penerima manfaat,” ujar Purbaya.

Ia menambahkan, pagu subsidi dan kompensasi untuk 2025 ditetapkan Rp498,8 triliun. Hingga Agustus 2025, realisasi sudah mencapai Rp218 triliun atau 43,7 persen dari pagu, yang menunjukkan penyaluran subsidi berjalan sesuai target anggaran.