Jakarta — Harga beras khusus di pasaran dilaporkan mencapai Rp120 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal. Menyikapi hal ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) meminta produsen dan ritel modern untuk menekan harga agar tetap terjangkau.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Peredaran Beras Khusus di Jakarta, Jumat (12/9), menegaskan perlunya pembahasan struktur biaya produksi beras khusus agar harga lebih wajar.

“Concern pemerintah adalah harga beras khusus. Biaya produksinya jangan terlalu tinggi. Kita perlu membedah cost structure seperti pada beras reguler, supaya harga di produsen maupun ritel lebih masuk akal. Saya minta beras khusus di ritel menggunakan prinsip everyday low price (ELDP), karena berbicara volume,” ujarnya.

Dorong Ketersediaan Beras Premium & SPHP

Arief juga meminta ritel modern untuk tetap memasok beras premium dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menargetkan distribusi beras SPHP mencapai 800 ribu ton hingga akhir 2025.

“Beras SPHP harus ter-deliver, karena ritel adalah yang paling disiplin menjual sesuai HET. Distribusi juga sudah dilakukan lewat pasar tradisional, outlet BUMN, TNI-Polri, hingga pemda. Kini giliran pasar ritel modern yang diperkuat,” jelasnya.

Apa Itu Beras Khusus?

Menurut Arief, beras khusus mencakup beras fortifikasi dan biofortifikasi.

  • Biofortifikasi: varietas padi dengan kandungan gizi tambahan sejak benih, seperti zinc atau ferum.

  • Fortifikasi: ada penambahan zat gizi pada kernel beras yang tercampur saat dimasak.

Ia meminta produsen lebih aktif mempromosikan keunggulan beras khusus, misalnya rendah glikemik atau gluten free, serta memastikan hasil uji laboratorium tersedia sebagai jaminan mutu.

Harga Beras Medium Mulai Turun

Bapanas mencatat penyaluran beras SPHP turut menekan harga beras medium. Per 12 September, rata-rata harga di beberapa zona sudah di bawah HET:

  • Zona 1: Rp13.467/kg (turun 0,24% dari HET, lebih rendah 0,33% dibanding minggu lalu).

  • Zona 2: Rp14.090/kg (turun 0,37% dari minggu lalu Rp14.142/kg).

Jumlah daerah dengan harga beras medium di bawah HET juga meningkat menjadi 258 daerah, naik signifikan dari 167 daerah pada Agustus lalu.

Dorong Distribusi Lewat Koperasi Desa

Arief menambahkan, pasar terbesar untuk distribusi beras SPHP ke depan adalah melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Pekan depan kita mulai bicara teknis pencairan pinjaman dari Himbara. Semoga cita-cita kita bersama mengembangkan koperasi segera tercapai,” pungkasnya.