Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Indonesia tidak akan melakukan impor beras hingga akhir tahun 2025.
Amran menyebut, dalam dua tahun terakhir pemerintah memang melakukan impor beras untuk memperkuat cadangan pemerintah. Namun, saat ini stok beras nasional mencapai sekitar 4 juta ton, meningkat signifikan dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 2 juta ton.
“Insyaallah tidak ada impor karena stok kita banyak,” ujar Amran di Palembang seperti dikutip Antara, Jumat (6/9).
Panen Naik, Kesejahteraan Petani Ikut Terdongkrak
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan FAO, Amran menuturkan bahwa produksi panen tahun ini diperkirakan mencapai 34–35 juta ton gabah, atau naik sekitar 4 juta ton setara beras.
Kenaikan itu, kata Amran, membuat pendapatan petani meningkat hingga Rp60 triliun. Ia menilai pencapaian tersebut merupakan hasil penyederhanaan regulasi, kemudahan pengadaan pupuk, serta tambahan sarana produksi yang dijalankan pemerintah.
“Nilai Tukar Petani (NTP) kesejahteraan petani naik 123 persen. Indikator ini harus kita syukuri. Walau ada naik turun, pemerintah tetap bertanggung jawab menstabilkan harga,” jelasnya.
Bulog Pastikan Stok Aman
Di kesempatan yang sama, Kepala Bulog Sumsel-Babel, Mersi Windrayani, menegaskan stok beras di wilayahnya mencapai 99 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 5–6 bulan ke depan.
“Stok ini akan terus berjalan karena serapan dari beberapa daerah masih ada,” ujarnya.
Dengan stok melimpah, pemerintah optimistis kebutuhan beras masyarakat aman tanpa harus membuka kran impor, meski dunia tengah dilanda krisis pangan.