Pada tingkat global, Dipole Mode Index (DMI) −0,91 menunjukkan IOD negatif lemah yang cenderung meningkatkan pasokan uap air ke bagian barat Indonesia. Indeks Nino3.4 yang berada di angka −0,22 (netral) dan SOI +2,0 (netral) tidak menunjukkan penguatan pembentukan awan yang berarti.

MJO diperkirakan akan menguat dan bergerak ke fase 4, semakin mendekati wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Di tingkat regional, potensi hujan diperkuat oleh gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Mixed Rossby Gravity (MRG) yang aktif di Sumatera, timur Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan beberapa bagian Papua. Gelombang berfrekuensi rendah juga terlihat di Lampung, sebagian Jawa dan Kalimantan, serta sebagian besar Indonesia timur.

“Kondisi ini sejalan dengan anomali OLR negatif dan suhu permukaan laut yang lebih hangat di sejumlah perairan, sehingga meningkatkan peluang pembentukan awan hujan,” tambah BMKG.