Jakarta — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan keinginannya untuk bertemu kembali dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tahun ini.
Pernyataan ini disampaikan saat menyambut kedatangan Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, di Oval Office, pada hari Senin (25/8).
“Saya percaya, suatu saat saya akan bertemu dengannya (Kim Jong Un). Saya sangat menantikannya. Dia sangat baik kepada saya,” ujar Trump, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Sambil berbincang dengan Lee, Trump menegaskan bahwa ia memiliki hubungan yang “hebat” dan “akrab” dengan Kim Jong Un. Ia juga menambahkan bahwa Korea Utara memiliki potensi luar biasa, sesuai dengan laporan dari Yonhap.
Dalam kesempatan tersebut, Lee mendukung inisiatif Trump untuk berdialog dengan Kim dan mendorongnya untuk berperan sebagai “pembawa perdamaian” dalam upaya menciptakan jalan baru untuk perdamaian di Semenanjung Korea.
“Saya berharap Anda dapat membawa perdamaian ke Semenanjung Korea, satu-satunya negara terpecah di dunia, agar Anda dapat bertemu dengan Kim Jong Un dan membangun Menara Trump di Korea Utara, sehingga saya bisa bermain golf di sana,” kata Lee.
Ini bukan kali pertama Trump mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Kim Jong Un. Ia, yang belakangan berambisi untuk mendapatkan Nobel Perdamaian, pada bulan April lalu meminta agar pertemuannya dengan Kim segera diatur, sebagaimana disampaikan oleh seorang pejabat senior AS dan tiga sumber anonim kepada Axios.
Saat menjabat sebelumnya, Trump telah bertemu Kim Jong Un sebanyak tiga kali. Pertemuan pertama diadakan di Singapura pada Juni 2018, dilanjutkan di Hanoi pada Februari 2019, dan terakhir di zona demiliterisasi (DMZ) Korea pada Juni 2019.
Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, sejak menjabat juga menyatakan keinginannya untuk mendamaikan hubungan antara Korsel dan Korut. Ia telah melakukan berbagai langkah, termasuk menghentikan pengiriman selebaran anti-Korut ke Pyongyang dan mencabut pengeras suara penyiar propaganda di perbatasan.
Namun, usaha Lee ini dianggap tidak signifikan oleh Korut, yang tetap bersikeras bahwa Seoul akan selalu menjadi musuh bagi mereka.
(blq/sry)