Jambi – Dedi Harianto dan keluarga kini masih dalam suasana duka atas kepergian anak pertama mereka Arfan Alfarizi (4), yang meninggal tak lama usai mendapat bantuan medis di RSUD Abdul Manaf.

Ceritanya, Arfan Alfarizi mengalami gelaja batuk yang tak kunjung mereda dalam kurun waktu 2 Minggu. Atas saran dari Puskesmas Kebun Kopi, tempat dia pertama dibawa berobat oleh orangtuanya. Arfan lantas dibawa berobat ke RSUD Abdul Manaf pada 30 Juni lalu.

Saat itu, menurut Dedi dokter spesialis yang menangani anaknya menyampaikan bahwa kondisi anaknya baik-baik saja, tidak perlu rawat inap. Usai melakukan pemeriksaan, dia pun diberi resep obat. Dedi lantas menebus resep dokter tersebut ke Apotek sekitar kawasan Rumah Sakit.

“Saya tanya, gimana anak saya pak? Dak papo, kata dokter. Sudah tu ditulis resep, saya tunggu di apotik depan nunggu obat racikan, baru kami pulang. Besoknya pagi jam 4 atau jam 5 anak saya lemas-lemas, dia muntah kuning campur ijo,” ujar Dedi saat pertemuan klarifikasi dengan manajement RSUD Abdul Manaf, Selasa 5 Agustus 2025.

Dedi dan istri panik dan langsung bergegas kembali ke RSUD Abdul Manaf, anaknya kala itu masuk ke IGD. Dedi syok sekaligus kesal dengan respon pihak RSUD, saat itu menurutnya pihak RSUD malah menanyakan kenapa anaknya baru dibawa ke rumah sakit dalam kondisi darurat. Padahal sehari sebelumnya dokter RSUD lah yang menyuruh untuk rawat jalan.

“Kata orang IGD kenapa ga dari kemarin pak?. Sudah di jam 11 sudah dak ado lagi (meninggal)” ujarnya menirukan pernyataan yang ia terima kala itu.