Jakarta — Rusia akhirnya buka suara terkait mantan prajurit TNI Angkatan Laut, Satria Kumbara, yang sempat membuat geger publik usai bergabung dengan tentara Negeri Beruang Merah dan kemudian meminta dipulangkan ke Indonesia. Isu ini bersamaan dengan sorotan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Berikut rangkuman berita internasional pada Rabu (20/8):
Rusia Klarifikasi Kasus Eks TNI AL Satria Kumbara
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, memberikan penjelasan mengenai kabar Satria Kumbara. Ia tidak secara tegas mengonfirmasi keberadaan Satria di Rusia maupun keterlibatannya sebagai relawan perang.
Namun, Tolchenov menegaskan bahwa warga asing memang memiliki kesempatan bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia jika berada di wilayah negaranya.
“Bagi warga negara asing yang sudah berada di wilayah Rusia dan ingin bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia, ini memungkinkan, untuk menandatangani kontrak,” ujarnya dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, Rabu (20/8).
Australia Kritik Netanyahu: Pemimpin Kuat Tak Diukur dari Bom
Australia mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut Perdana Menteri Australia, Antony Albanese, sebagai pengkhianat Israel dan pemimpin “lemah”.
Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, menilai ucapan Netanyahu merupakan bentuk frustrasi.
“Kekuatan tidak diukur dari berapa banyak orang yang bisa Anda ledakkan atau berapa banyak anak yang bisa Anda tinggalkan kelaparan,” kata Burke, Rabu (20/8), dikutip dari AFP.
Trump: Damai Rusia-Ukraina Bisa Bantu Saya Masuk Surga
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menarik perhatian publik dengan ucapannya. Ia menyebut peluangnya masuk surga akan lebih besar jika berhasil mendamaikan konflik Rusia-Ukraina.
Trump menegaskan niatnya mengakhiri perang sebagai bagian dari ambisi meraih Nobel Perdamaian. Namun, sambil bergurau, ia menyebut langkah itu juga bisa membuka jalan baginya menuju surga.
“Saya ingin mencoba masuk surga jika memungkinkan,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox & Friends di Fox News, Selasa (19/8).
“Saya dengar kabar saya tidak punya peluang besar, saya benar-benar di posisi terbawah! Tapi kalau saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya,” lanjutnya.