Jakarta — Seorang remaja berusia 17 tahun di Skotlandia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah terbukti merencanakan serangan teror berupa pembakaran sebuah masjid.
Remaja tersebut ditangkap pada Januari lalu di depan Islamic Center Greenock, Inverclyde. Saat ditangkap, ia membawa ransel bergaya militer berisi pistol angin jenis Glock buatan Jerman, peluru, bola baja, kartrid gas, dan kaleng aerosol.
Dilansir The Guardian, Kamis (21/8), vonis dijatuhkan oleh Pengadilan Tinggi Glasgow. Selain hukuman penjara, ia juga dikenai tambahan delapan tahun pengawasan setelah bebas.
Hakim Lord Arthurson menilai tindakan itu sebagai ancaman serius yang bisa berujung pada tragedi besar.
“Apa yang Anda rencanakan adalah tindakan keji yang melibatkan kekerasan ekstrem dan kematian massal. Anda bahkan meminta agar serangan Anda disiarkan langsung. Perilaku Anda hanya terhenti karena penangkapan, saat Anda sudah berada di depan pintu pusat tersebut,” ucapnya.
Menurut penyelidikan, remaja itu mengaku terinspirasi tokoh ekstremis seperti Adolf Hitler, Benito Mussolini, dan Anders Breivik. Ia bahkan sempat berteman dengan imam masjid dan membuat peta interior bangunan melalui ponselnya.
Jaksa mengungkap, rencana itu mulai disusun pada Desember 2024. Sang remaja bergabung dengan grup WhatsApp masjid dengan dalih mencari bimbingan. Dari sana, ia membangun kepercayaan hingga beberapa kali mengunjungi lokasi.
Tak hanya itu, ia juga memamerkan rencananya di Telegram serta merekam dirinya berjalan di dalam masjid dengan pistol semi-otomatis.
Menurut Sineidin Corrins, Wakil Jaksa Penuntut Umum, rencana tersebut jelas dilatarbelakangi kebencian rasial dan agama.
“Hal ini menunjukkan bahwa dia tidak hanya memegang ideologi neo-Nazi, tetapi juga siap bertindak untuk menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan,” tegas Corrins.