Menyongsong Hari Pramuka ke-64, guru madrasah hadir sebagai jembatan penghubung antara madrasah, keluarga, dan masyarakat. Kolaborasi ini mengubah Pramuka dari rutinitas menjadi gerakan kolektif pembentuk karakter. Setiap kegiatan dirancang untuk melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan peduli lingkungan. Bakti lingkungan menjadi pembelajaran tentang tanggung jawab, sementara perkemahan mengajarkan kemandirian dan kerja sama.

Pada akhirnya, melalui Pramuka, guru madrasah tidak sekadar mengajar, tetapi menumbuhkan nilai-nilai luhur. Mereka hadir sebagai pendidik sekaligus sahabat yang menginspirasi. Di usia Pramuka yang ke-64 ini, semangat mereka terus menyala dan membimbing siswa madrasah yang mampu menjaga alam dan gerakan moral anti-korupsi sebagai pondasi kehidupan generasi penerus bangsa yang hebat bermartabat. Wallāhu a‘lam biṣ-ṣawāb.—-

Dr. A. Umar, MA (Dosen FITK UIN Walisongo Semarang; Pengurus Kwarda 11 Gerakan Pramuka Jawa Tengah 2003–2008)