Jakarta — Sekretaris Jenderal PBB mengkritik ketidakpedulian global terhadap kondisi di Gaza setelah serangan brutal oleh Israel yang menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis.
Philippe Lazzarini, Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap pasif dunia dalam menghadapi kekejaman yang terjadi. Ia menyebut serangan tersebut telah membungkam suara-suara yang tersisa yang melaporkan tentang anak-anak yang meninggal dalam kelaparan.
“Ketidakpedulian ini sangat mengejutkan,” kata Lazzarini dalam laporan AFP, Senin (25/8).
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassa, melaporkan sebelumnya bahwa sebuah pesawat tak berawak Israel menyerang gedung di RS Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, yang diikuti dengan serangan udara saat evakuasi para korban berlangsung.
Media seperti Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera mencatat bahwa beberapa jurnalis mereka termasuk di antara korban dalam serangan ini, yang terjadi hanya beberapa hari setelah PBB mengonfirmasi adanya kelaparan di Gaza.
Kantor hak asasi manusia PBB juga mengecam serangan tersebut, menegaskan bahwa jurnalis dan rumah sakit bukanlah sasaran. “Pembunuhan jurnalis di Gaza seharusnya menjadi seruan untuk aksi di seluruh dunia, menuntut akuntabilitas dan keadilan,” ujar juru bicara Ravina Shamdasani.
“Di tengah situasi perang dan bencana kelaparan, jurnalis internasional terus ditolak akses masuk oleh otoritas Israel. Sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 247 jurnalis Palestina telah kehilangan nyawa di Gaza,” lanjutnya.
“Jurnalis adalah mata dan telinga bagi komunitas internasional, dan mereka harus mendapat perlindungan. Pembunuhan mereka, bersama dengan banyak warga sipil lainnya, harus diselidiki secara independen dan segera. Keadilan harus ditegakkan,” tegasnya.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, melaporkan bahwa empat tenaga kesehatan juga menjadi korban dalam serangan itu. Ia menyebutkan bahwa 50 orang lainnya, termasuk pasien kritis, terluka dalam insiden tersebut.
“Di saat orang-orang di Gaza sedang kelaparan, akses mereka yang sudah terbatas terhadap layanan kesehatan semakin terhambat akibat serangan yang terus-menerus,” ujarnya melalui platform X. “Kami terus mendesak: HENTIKAN serangan terhadap layanan kesehatan. Gencatan senjata harus segera dilaksanakan!”