Jakarta — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan optimis angka penduduk miskin di Indonesia akan berkurang sebanyak 34 juta orang dalam waktu dekat.

Perkiraan ini diperoleh Luhut dari analisis Anggota DEN, Arief Anshory Yusuf, yang sejalan dengan implementasi digitalisasi program bantuan sosial (bansos) yang saat ini dijadikan proyek percontohan di Banyuwangi, Jawa Timur.

“Berdasarkan perhitungan Prof. Arief dari Dewan Ekonomi, jika semua ini terlaksana, kita bisa mengurangi 34 juta orang miskin di Indonesia. Ini adalah pengurangan yang sangat signifikan jika semua berjalan baik,” ujar Luhut dalam konferensi pers di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Selasa (26/8).

Baca Juga:error code: 524

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang, mengalami penurunan sebesar 0,20 juta orang dibandingkan September 2024, dan lebih rendah 1,37 juta orang daripada Maret 2024.

Namun, jika merujuk pada garis kemiskinan baru yang ditetapkan Bank Dunia, untuk negara berpendapatan menengah atas yang sebesar US$8,30 per kapita per hari, maka jumlah penduduk miskin di Indonesia sebenarnya lebih tinggi, mencapai 68,25 persen dari total populasi tahun 2024, yang setara dengan sekitar 194,58 juta orang.

Dalam konteks ini, Luhut menekankan pentingnya digitalisasi yang sejalan dengan pembentukan Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah. Ia diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai ketua komite, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2025.